AkidahAhlussunnah Wal Jamaah Versi Salah, kholaf dan Posisi Asy'ariah diantara Keduanya. Jakarta: Bumi Aksara. 1998. Hoir, Khoidul. "Internalisasi Nilai-Nilai Aswaja Al-Nahdliyah Dalam Praktek Pengantar Sejarah Ahlussunah Wal Jama'ah. Jakarta: Khalista. 2011. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. 2013. 103 TokohAhlussunnah Wal-Jama'ah yang kedua adalah Imam al-Maturidi. Nama beliau adalah Abu Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud al-Maturidi. Beliau lahir di daerah Maturid, dan wafat di Samarkand pada tahun 333 H/944 M. Beliau adalah seorang yang menganut madzhab Imam Abu Hanifah. Maka wajar, jika kebanyakan ajaran yang beliau usung masih IdrusRamli Sejarah Terbentuknya Golongan Ahli Sunnah Wal Jamaah - Dr. Rozaimi ahlussunnah wal jama'ah.. #sholawat Lebih Dalam Tentang Ahlusunnah Waljama'ah | Buya Yahya | Masjid Jami Assegaf Solo | 27 Mei 2016 Karakteristik Aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah #2 - Ustadz Muhajir Syarifuddin, Lc, MA BACA BUKU AQIDAH : \" KEUTAMAAN UMMAT ISLAM 0911/2018. Islam dan Timur Tengah Ulasan Timur Tengah Aqidah Hizbut Tahrir Bukan Ahlusunnah wal Jamaah, tapi Qadariyah. Dengarkan artikel ini. Download PDF. Sekitar bulan Januari 2017, Ustadz Budiman dari Probolinggo, yang saya kenal di Denpasar Bali sejak 2009, menghubungi saya via seluler. Beliau mengutarakan keinginannya bersama beberapa Lafadz" " disebut dengan ahlu sunnah wal-jama'ah, yang berarti penganaut sunnah nabi Muhammad SAW dan jama'ah (Sahabat-sahabatnya).[3] 2. Sejarah perkembangan Ketika Rasulullah SAW wafat, maka terjadilah kesalahpahaman antara golongan Muhajirin dan anshar, siapa yang selanjutnya menjadi pemimpin kaum muslimin. BeliPengantar Sejarah AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH. Harga Murah di Lapak Duta Ilmu Store. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak. Kataahlu mempunyai beberapa arti diantaranya adalah keluarga, pemilik, penduduk, pengikut, dll. Dalam hal ini, makna kata "ahlu" yang paling tepat untuk istilah Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah pengikut. Ahlus Sunnah wal Jama'ah berarti pengikut Sunnah dan pengikut Jama'ah. a. Ahlus Sunnah Ahlus Sunnah secara bahasa berarti pengikut As Listof 84 aqeedah books of ahlus-sunnah wal jama'ah by dr murtaza bakhsh (hafiđħahu allah) books december 2, 2015 leave a comment. 1. buku as-sunnah al-imam ahmad bin hanbal [d. 241 ah 2. kitab as-sunnah al-imam 'abdullah bin ahmad bin hanbal, (the son of imam ahmad bin hanbal) [d. 290 ah] ← are the asharis & matruidis. 9. A Fatih Syuhud pada Beda Tauhid Ahlussunnah dan Salafi Wahabi (1): Rububiyah dan Uluhiyah; Bas pada Beda Tauhid Ahlussunnah dan Salafi Wahabi (1): Rububiyah dan Uluhiyah; achmad pada Hizbut Tahrir (2): Akidah Tidak Percaya Takdir dan Siksa Kubur; Hamba Tuhan pada Al-Wala' Wal Bara' menurut Wahabi Salafi dan Ahlussunnah Wal Jamaah 2Cara pandang Ahlussunnah Wal Jamaah dalam Masalah Kepemimpinan. Dalam pandangan ASWAJA ummat Islam wajib menentukan kepemimpi-nan. Ahlussunnah wal Jamaah memandang bahwa kepemimpinan merupakan -salah satu—kebutuhan bagi terciptanya aturan agama dan kesejahteraan masyarakat.3 Golongan Sunni sangat mengutamakan peran keterlibatan masyarakat AhliSunah Wajama'ah atau Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah ( ASWJ; Bahasa Arab: ŰŁÙ‡Ù„ Ű§Ù„ŰłÙ†Ű© ÙˆŰ§Ù„ŰŹÙ…Ű§ŰčŰ©) atau lebih sering disingkatkan sebagai Ahli Sunah atau Ahlu al-Sunnah ( Bahasa Arab: ŰŁÙ‡Ù„ Ű§Ù„ŰłÙ†Ű©) serta Sunni ialah aliran agama Islam paling utama di dunia. Ahli Sunnah ialah mereka yang sentiasa tegak di atas Islam berdasarkan SejarahLengkap Ahlussunnah Wal Jamaah Aswaja Islam Author: mail.lapulapucity.gov.ph-2022-05-30T00:00:00+00:01 Subject: Sejarah Lengkap Ahlussunnah Wal Jamaah Aswaja Islam Keywords: sejarah, lengkap, ahlussunnah, wal, jamaah, aswaja, islam Created Date: 5/30/2022 8:40:07 AM Dalamsejarah berdirinya negara, masyarakat penganut mazhab ahlussunnah wal jamaah ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Iran. Mereka berperan dan menentukan nasib sendiri, membela bangsa dan negara, serta memajukan Iran dalam berbagai dimensi dan pentas internasional. Sejarahhari lahir NU terjadi 93 tahun silam, tepatnya tanggal 31 Januari 1926. Pendirian NU digagas para kiai ternama dari Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, yang menggelar pertemuan di kediaman K.H. Wahab Chasbullah di Surabaya. Selain K.H. Wahab Chasbullah, pertemuan para kiai itu juga merupakan prakarsa dari K.H. Hasyim Asy'ari. BeliSejarah Teologi Islam dan Akar Pemikiran Ahlussunnah Wal Jamaah - Nur Sayid Santoso - PP. Harga Murah di Lapak Toko Buku Langka Malang. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak. zXNIZF0. Uploaded byM Ali Makhrus Muafi 0% found this document useful 0 votes37 views12 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes37 views12 pagesSejarah Ahlussunnah Wal JamaahUploaded byM Ali Makhrus Muafi Full descriptionJump to Page You are on page 1of 12Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 6 to 11 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Sejarah Perkembangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah Oleh Mukh. Sumaryanto Pendahuluan Di zaman Nabi Muhammad SAW. masih hidup dan memimpin umat manusia, islam masih satu kesatuan dalam naungan kepemimpinan beliau. Kesatuan tersebut terlihat baik dari segi agama, politik maupun sektor sosial masyarakat. Semuanya telah diatur dan dipimpin oleh beliau, setiap kali ada permasalahan yang terjadi para sahabat, maupun yang lainnya pasti akan datang kepada beliau untuk bertanya, sehingga tak akan mungkin ada suatu perbedaan yang akan terjadi baik pada sahabat maupun umat islam keseluruhan. Sepeninggal Nabi Muhammad SAW berbagai macam aliran-aliran keagamaan mulai berkembang, pelan tapi pasti dan bisa dirasakan . Itulah kenyataan dari pernyataan yang pernah disampaikan oleh beliau Rasulullah SAW. Beliau berkata bahwa umat islam akan terpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan dan yang selamat hanya satu, Ahlu sunnah wal-Jama’ah atau ASWAJA begitulah aliran ini disebut. Itulah yang terjadi, sejarah mengatakan berbagai macam aliran sudah terbentuk dan berjalan di muka bumi ini, aliran-aliran tersebut telah tumbuh berkembang di tengah-tengah masyarakat, termasuk juga ahlu sunnah wal jama’ah pun demikian. Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan ASWAJA, pemakalah akan sedikit banyak menyampaikan hal tersebut. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan ASWAJA? 2. Bagaimanakah sejarah perkembangan ASWAJA ? Pembahasan 1. Arti Ahlusunnah wal-Jama’ah Ahlusunnah wal- Jama’ah terdiri dari tiga kata, ahl, sunnah, dan jama’ah. Ahlu bermakna golongan. Sedang as-sunnah, menurut Imam as-Syatibi, ialah segala sesuatu yang dinukil dari Nabi SAW. Secara khusus dan tidak terdapat dalam al-Qur’an, tapi dinyatakan oleh Nabi. Jadi, beliau sekaligus merupakan penjelasan isi al-Qur’an. Sunnah dalam pengertian ini lawan dari bid’ah. Kemudian al-Jama’ah. adalah golongan yang mengikuti Rasulullah SAW dan para sahabanya[1] Ahlu Sunnah adalah orang-orang yang mengikuti sunnah dan berpegang teguh dengannya dalam seluruh perkara yang Rasulullah berada di atasnya dan juga para sahabatnya.[2] Islam telah mengisyaratkan adanya firqoh-firqoh yang akan terjaadi dalam kehidupan umat manusia, termasuk firqoh dalam islam, berikut adalah hadits yang menerangkan tentang hal tersebut, Artinya Dari Sufyan Al-Tsauri Nabi SAW. Bersabda “ Sesungguhnya Bani Israel terpecah menjadi tujuh puluh dua aliran, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga aliran. Semua aliran itu akan masuk neraka, kecuali satu. Para sahabat bertanya siapakah satu aliran itu ya Rasulallah ? mereka itu adalah aliran yang mengikuti apa yang aku lakukan dan para sahabatku Ahlu Sunnah wal jama’ah . HR. Tirmidzi Dalam firqoh-firqoh tesebut semua akan celaka kecuali golongan yang berkomitmen melakukan segala amaliyah Nabi dan para sahabatnya. Lafadz “ ” disebut dengan ahlu sunnah wal-jama’ah, yang berarti penganaut sunnah nabi Muhammad SAW dan jama’ah Sahabat-sahabatnya.[3] Ketika Rasulullah SAW wafat, maka terjadilah kesalahpahaman antara golongan Muhajirin dan anshar, siapa yang selanjutnya menjadi pemimpin kaum muslimin. Para sahabat melihat hal ini akan menimbulkan perselisihan antara kaum Muhajirin dan anshar. Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukan siapa khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu bakar sebagai khalifah.[4] Pada masa itu mulai terlihat adanya perpecahan antar umat islam yang berlanjut hingga masa kepemimpinan khulafa’ berakhir yang kemudian dilanjutkan oleh para kholifah dari berbagai dinasti dan sampailah pada dinasti dimana imam-imam madzhab aliran-aliran muncul. Menurut sebagian sejarawan, istilah Ahlussunnah wal-Jama’ah itu digunakan sejak abad III H. mereka menyebutkan satu bukti yang ditemukan pada lembaran surat Al-Ma’mun khalifah dinasti Abbasiyah ke-6. Di sana, tercantum kata-kata, “wa nassaba nafsahum ilaa as-Sunnah mereka menisbatkan diri pada sunnah. Abad ini adalah periode tabi’in dan para imam-imam mujtahid, di kala pemikiran-pemikiran bid’ah sudah mulai menjalar terutama bid’ah dari kaum mu’tazilah. Sejarah mengatakan bahwa khalifah al-Ma’mun merupakan khalifah yang mengambil mu’tazilah sebagai akidah resmi negara kemudian memaksakan doktrin-doktrin Mu’tazilah kepada kaum muslimin.[5] Munculnya istilah Ahlusunnah wal-Jamaah merupakan perwujudan dari sabda Rasulullah SAW “Selalu segolongan dari umatku mendapatkan pertolongan” Ibnu Majah. Untuk orang-orang inilah, istilah ahlusunnah wal-jama’ah ditujukan. Dengan kata lain, ahlu sunnah wal-jama’ah adalah orang-orang yang berpegang teguh sunnah Rasulullah SAW dan ajaran para sahabat, baik dalam masalah akidah, ibadah, maupun etika batiniah tasawuf.[6] Aliran Ahlu sunnah wal Jama’ah tak lepas dari para pendirinya yaitu Imam Abu Hasan Al-asy’ari dan juga imam Abu Mansur Al-Maturidi. Saat kondisi perpolitikan Abbasiyah tengah tergoncang dan akidah pada masa itu semakin kabur dengan paham-paham baru yang muncul, lahirlah Imam Abu Hasan Al-Asy’ari. Kelahirannya saat Abbasiyah berada pada kepemimpinan Al- Mu’tamid ala Allah.[7] Bersama dengan imam Al-Maturidi, Imam al-Asy’ari berjuangan keras mempertahankan sunnah dari lawan-lawannya. Mereka bagaikan saudara kembar. Dari gerakan-gerakan al-Maturidi muncul karya-karya yang memperkuat madzhabnya, seperti kitab Al-Aqaid an-Nasafiyah karya Najmudin an-Nasafi, sebagaimana muncul dari al-Asy’ari beberapa karya yang memperkokoh madzhabnya seperti as-Sanusiyah dan al-Jauharoh.[8] Akidah yang dibawakan oleh imam Asy’ari menyebar luas pada zaman Wazir Nizhamul Muluk pada dinasti bani Saljuk dan seolah menjadi aqidah resmi negara. Paham As’ariyah semakin berkembang lagi pada masa keemasan Madrasah An-Nizhamiyah yang di Baghdad adalah Universitas terbesar di dunia. Didukung oleh para petinggi negeri itu seperti al-Mahdi bin tumirat dan Nurudin Mahmud Zanki serta sultan Salahudin al-Ayyubi. Juga didukung oleh sejumlah besar Ulama, terutama para imam madzhab. Sehingga wajar sekali kalau akidah asy’ariyah adalah akidah terbesar di dunia.[9] Begitupun dengan al-Maturidi, aliran ini telah meninggalkan pengaruh dalam dunia islam. Hal ini bisa dipahami karena manhajnya yang memiliki ciri mengambil sikap tengah antara akal dan dalil naqli, pandangannya yang bersifat universal dalam menghubungkan masalah yang siifatnya juz’I ke sesuatu yang kulliy.[10] Selanjutnya para pengikut keduanya lah yang melanjutkan dan menyebarkan aliran-aliran beliau dengan membukukan kitab-kitab maupun yang lainnya. Kesimpulan Ahlu Sunnah adalah orang-orang yang mengikuti sunnah dan berpegang teguh dengannya dalam seluruh perkara yang Rasulullah berada di atasnya dan juga para sahabatnya, sesuai yang disampaikan di dalam hadits nabi Muhammad SAW. Madzab ini berkembang pesat pada masa kekholifahan dinasti abbasiyah. Daftar Pustaka Abbas, Sirajuddin. 1983. I’tiqad Ahlusunnah Wal-Jama’ah. Jakarta Pustaka Tarbiyah Hanafi, A. 2003. Pengantar Teologi Islam, Cet I, Jakarta Pustaka Al-Husna Baru Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien. 2008. Aliran-aliran Teologi Islam. Jawa Timur Purna Siswa Aliyah Wikipedia Indonesia [1]Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien, Aliran-aliran Teologi Islam, Jawa Timur Purna Siswa Aliyah, 2008 Hlm. 174 [3] Sirajuddin Abbas, I’tiqad Ahlusunnah Wal-Jama’ah, Jakarta Pustaka Tarbiyah, 1983 Hlm. 16 [5] Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien, Aliran-aliran Teologi Islam 
. Hlm. 170 [9] A. Hanafi, Pengantar Teologi Islam, Cet I, Jakarta Pustaka Al-Husna Baru, 2003 Hlm. 167 Uploaded byDjoko Suprabowo 0% found this document useful 0 votes577 views6 pagesDescriptionSejarah lengkap AswajaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes577 views6 pagesSejarah Lengkap Ahlussunnah Wal JamaahUploaded byDjoko Suprabowo DescriptionSejarah lengkap AswajaFull descriptionJump to Page You are on page 1of 6Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

sejarah ahlussunnah wal jamaah pdf